Pagi yang cerah, di penghujung bulan November, matahari kembali bersinar dan hembusan semilir angin dari Gunung Merapi hingga pelataran Kawasan Candi Sambi Sari, Kabupaten Sleman sampai Malioboro.  Perwakilan Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Mandiri Indonesia atau APMIKIMMDO Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bidang Organisasi Kelembagaan Petrus Eko Nugroho menghadiri acara Upgrading Small Scale Entreprise yang merupakan bentuk kepedulian GKR Mangkubumi (putri pertama dari pasangan Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) terhadap masyarakat DIY dalam aspek kewirausahaan.  Pembicara tunggal Anindya Bakrie, Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk yang juga menjadi Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia.  Dalam presentasi paparan Anindya Bakrie menyampaikan bahwa perananan UMKM, pertama, sarana pemasukan devisa bagi negara dimana UMKM menyumbang devisa bagi negara sebab pasarnya tidak hanya menjangkau nasional melainkan hingga ke luar negeri. Kedua, sarana meratakan tingkat perekonomian rakyat kecil yaitu UMKM berperan dalam pemerataan tingkat perekonomian rakyat karena berada di berbagai tempat dari kota hingga pedalaman.  Ketiga, sarana mengentaskan kemiskinan dimana UMKM berperan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan sebab angka penyerapan tenaga kerja terhitung tinggi.  UMKM memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia.  Statistik peran UMKM antara lain menyerap hingga 97% dari total tenaga kerja, menyediakan 99% dari total lapangan pekerjaan, menyumbang 61% dari total PDB Nasional, menyumbang 14,17% dari total ekspor, menyumbang 58,18% dari total investasi.  Tantangan yang dihadapi UMKM dalam aspek strategi bisnis atau Branding & Marketing, Sumber Daya Manusia (SDM) kurang kompeten, akses teknologi atau keterbatasan teknologi, regulasi dan akses permodalan.  Lahirnya gagasan kewirausahaan sosial merupakan ide praktis untuk meningkatkan kehidupan masyarakat di komunitas mereka.  Pendekatan yang memberikan dampak sosial bukan semata keuntungan bisnis.  Harapannya akan menciptakan brand value yang lebih, memberikan dampak positif untuk lingkungan, nilai tambah untuk masyarakat dan nilai tambah untuk investor.  Hal lainnya adalah digitalisasi data atau pendataan dari analog ke digital dimana optimalisasi e-commerce yaitu mobile broadband penetration 46.8%, online shopping 29.5%, mobile e-commerce 23.7%, dan digital marketing dengan target spesifik market social media serta google ads.  Peran dan fungsi KADIN dalam hal akselerasi akses kepada pasar, akselerasi up-skilling dan akses ke inovasi (Best Practices), akselerasi akses kepada financing, akselerasi akses kepada regulatory support dan akselerasi usaha berkelanjutan.  Adrianus Kun Anggoro Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) APMIKIMMDO DIY menambahkan bahwa UMKM DIY sudah menyusun peta jalan atau road map menuju go Internasional dengan menghimpun 300 UMKM tahap pertama, kemudian 300 UMKM tahap kedua dan 400 UMKM tahap ketiga sehingga total 1000 UMKM.  Peta jalan UMKM DIY melalui Go Internasional yaitu pengenalan produk UMKM kepada 99 Kedutaan Besar negara-negara sahabat yang berkantor di ibukota Republik Indonesia di Jakarta, dengan tujuan menjalin network sehingga big goal atau sasaran tujuan jangka panjang menuju kepada ekspor. Konsep selengkapnya dapat diakses di website  https://s.id/kantorsleman